Tatsuno dan mitos keakuratan takaran BBM

Seorang sopir taksi perusahaan jasa angkutan ternama di Jakarta itu menyebut jika buat membeli bahan bakar biasanya dia mencari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum memiliki mesin dispenser pompa BBM bermerek Tatsuno. Bukan tanpa sebab, mesin bermerek itu diyakini selalu akurat mengeluarkan bahan bakar sesuai dengan pembelian.

"Kalo mau akurat belinya di sana, itu di MT Haryono mesinnya Tatsuno," kata Jajang seorang sopir taksi saat berbincang dengan merdeka.com di dekat Stasiun Kalibata, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Pernyataan Jajang juga dikuatkan oleh sopir lain. Hasan, salah seorang sopir perusahaan asuransi berkantor di Kuningan juga mengatakan hal serupa. Menurut pengalaman dia menjadi sopir selama hampir tujuh tahun, mengisi BBM di SPBU dengan mesin bermerek Tatsuno jauh lebih akurat ketimbang mesin bermerek lain. "Kalau Tatsuno memang susah di bohongi," ujar Hasan
Dari hasil reportase di beberapa SPBU sepanjang Jalan Margonda Raya hingga Jalan Raya Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan memang jarang Pom Bensin menggunakan mesin Tatsuno. Salah satu SPBU yang menggunakan mesin bermerek Tatsuno di temukan di daerah Jakarta Selatan memang kerap mengalami antrean panjang. Bukan tanpa sebab, mitos keakuratan yang perlu dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut itu memang mengundang pembeli untuk singgah.

Beberapa SPBU milik investor Asing yang merdeka.com sambangi juga banyak yang menggunakan mesin merek ini. Seorang pegawai SPBU Pertamina di Jakarta Timur punya penjelasan soal mesin dispenser BMM bermerek Tatsuno. Menurut dia jika kebanyakan para sopir memahami mesin ini karena keakuratannya, ialah karena mesin dispenser BBM Tatsuno tera ukurnya cenderung melebihi dari bahan bakar yang dibeli.

"Iya kalau mesinnya merek Tatsuno tera cenderung ke plus daripada mesin merek lain yang lama-lama cenderung ke minus," ujar MAK saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu pagi kemarin.

Dia menjelaskan, semakin tua umur mesin dengan merek Tatsuno digunakan, buat takaran bensin justru melebihi ukuran akurat. Berbeda dengan mesin lain yang justru kebalikannya, yaitu makin berkurang dari takaran. Meski demikian dia menjelaskan jika hal itu kecil terjadi soal keakuratan takaran, karena menurutnya setiap SPBU pasti mengukur tera mesin dispenser untuk mengakuratkan takaran BBM yang sesuai dengan dibeli pelanggan.

"Tetapi enggak juga sih, Pom kan setiap hari juga mengontrol teranya. Kalau lebih banyak Pom juga kan rugi," tutur MAK.

Biasanya kata MAK, pengukuran tera juga dilakukan oleh Badan Metrologi dan pengawas PT Pertamina saban enam bulan sekali. Pengukuran sering disebut dengan tera ulang itu adalah pengkalibrasian ulang dispenser Mesin Pompa SPBU. Tujuan pengukuran oleh Badan Metrologi dan Pengawas PT Pertamina untuk mencegah kecurangan yang dilakukan baik pegawai atau pun pihak SPBU itu sendiri.

"Kalau tera dari Metrologi sama Pertamina setiap 6 bulan sekali," ujar MAK.

Alasan lain menurut MAK kenapa kebanyakan SPBU jarang menggunakan mesin bermerek Tatsuno lantaran dari tiga mesin dispenser rekomendasi PT Pertamina, harga mesin tersebut jauh lebih mahal ketimbang mesin dispenser merek lain. MAK menyebut jika tiga mesin rekomendasi PT Pertamina itu ialah Gilbarco, Tatsuno dan Tokheim.

"Itu mesin rekomendasi Pertamina," katanya.

Untuk menyiasati kecurangan, MAK menyebut jika kebanyakan para sopir khususnya pengemudi angkutan perkotaan lebih mahfum dengan memilih mencari SPBU yang bisa mengisi sendiri. "Makanya angkot lebih milih Pom yang bisa isi sendiri," ujar MAK.

Sumber : merdeka.com

Share this article :
 

Copyright © 2011. ICONESIA - All Rights Reserved