Lamongan ingin terapkan pelayanan kesehatan ala Jerman

Seorang professor dari Neurological Surgery dan Chairman of Neurosurgery Bogenhausen and Schwabing Academic Teaching Hospital Technical University, Munich, Jerman  Prof. Dr. Ch. B Lumenta, MD., PhD berkujung ke Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Rabu (11/11/2015).

Dalam kunjunganya, Lumenta yang didampingi sejumlah ahli bedah saraf dari Surabaya Neuroscience Institute (SNei) melakukan audiensi dengan Sekkab Lamongan, Yuhronur Efendi di ruang kerja Sekkab.

Selain itu, Lumenta berserta ahli bedah syaraf SNei seperti seperti Leader of SNei and Spine Expert DR. Eko Agus S, dr,. SpBs, Neuro Vascular – Endovascular Division DR. Azra Al Fauzi, dr,. SpNs, Neuro Oncology Division Rahadian Indarto S, dr,. SpBs dan Neuro Oncology Division Irwan Barlian I, Haq, dr,. SPBs juga berkunjung ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.

Pada kesempatan itu, Lumenta menyampaikan bahwa Jerman merupakan negara yang mengedepankan pencegahan penyakit dari pada mengobati.

“Di Negara Jerman, infrastruktur kesehatan yang dibangun pemerintah sudah sangat baik. Namun petugas kesehatan di sana masih secara rutin melakukan sosialisasi pencegahan penyakit,” terangnya.

Hal itulah diantara yang akan disharing oleh Prof. Dr. Ch. B Lumenta, MD., PhD, seorang professor dari Neurological Surgery dan Chairman of Neurosurgery Bogenhausen.

Kepada Yuhronur Efendi, Prof Lumenta menyebut, di Jerman, penyampaian informasi mengenai gejala penyakit terus dilakukan secara periodik. Meski infrastruktur kesehatan di Jerman sudah sangat bagus.

Menurut dia, pencegahan sangat penting. Selain itu, biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan juga sangat besar.

Dia juga menyebut kebalikan kondisi rumah sakit di Indonesia dan Jerman. Jika di Indonesia yang maju dan kaya adalah rumah sakit swasta, di Jerman rumah sakit milik pemerintah lebih maju dan kaya.

Karena itu dibutuhkan kemauan politik untuk mengubah sejumlah regulasi. Termasuk regulasi dalam aturan asuransi kesehatan yang belum bisa memberi keuntungan untuk tindakan bedah saraf.

Dia kemudian memberikan usulan agar rumah sakit negeri maupun swasta di Lamongan agar menyediakan fasilitas pengobatan saraf, seperti CT Scan dan MRI yang akan sangat bermanfaat. Karena selain akan meningkatkan pelayanan bagi pasien, juga bisa mengurangi rujukan ke RSUD dr Soetomo Surabaya.

Sementara Yuhronur Efendi menyambut baik kehadiran Prof Lumenta yang bisa member inspirasi bagi perkembangan pelayanana kesehatan di Lamongan. Dia juga berharap kedepan bisa terjalin kemitraan, baik dengan Prof Lumenta, maupun dengan SNei untuk memberikan edukasi bagi masyarakat awam.
 
Sumber : lensaindonesia.com
 

Share this article :
 

Copyright © 2011. ICONESIA - All Rights Reserved