BPS: Data luas lahan pangan Kementan lebih tinggi dari kenyataan

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin menemukan adanya data luas panen tanaman pangan yang diduga terlalu tinggi (overestimate) yang dihasilkan oleh Kementerian Pertanian. Untuk memastikan, BPS akan melakukan uji coba kerangka sampel area (KSA) untuk memperbaiki data kualitas lahan.

"Kementerian Pertanian kan melakukan pengukuran luas lahan melalui pandangan mata. Tapi luas panen yang kita dapat dari Kementerian Pertanian itu yang diduga lebih tinggi dari kenyataan di lapangan," kata Suryamin di kantornya, Jakarta, Rabu (25/11).

Pada 2015, luas panen diperkirakan 14,2 juta hektare dari luas baku lahan sawah sekitar 8 juta hektare, sehingga indeks pertanaman (IP) menjadi sekitar 1,7. Menurut Suryamin, angka tersebut sangat besar untuk 'meledakkan' data produksi yang merupakan perkalian luas panen dengan produktivitas.

"Indeks pertanaman yang logis itu di tengah kondisi sekitar 50 persen jaringan irigasi dalam kondisi rusak menurut para ahli hidrologi, adalah sekitar 1,3 hingga 1,4. Jadi penemuan angka itu yang ketinggian," imbuhnya.

Dengan demikian, uji coba KSA diyakini bisa memperbaiki kualitas data. Yakni melalui pemanfaatan data citra satelit atau foto udara untuk memperkirakan luas panen padi, dibantu oleh Kementerian Pertanian, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Tahun 2015 ini, lanjut Suryamin, uji coba KSA sedang dilakukan di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Garut. Pada tahun 2016, uji coba akan diperluas ke seluruh kabupaten di Provinsi Jawa Barat.

Untuk tahun 2017, lokasi uji coba KSA dilakukan di semua provinsi di pulau Jawa. Sehingga pada tahun 2018 uji coba bisa dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia.

"Nantinya uji coba dilakukan dalam enam tahap dan dievaluasi setiap dua bulan. Sedangkan di tahun 2015, uji coba telah memasuki tahap ke-4. Sayangnya, keterbatasan anggaran masih menjadi kendala," pungkasnya.

Sumber : merdeka.com

Share this article :
 

Copyright © 2011. ICONESIA - All Rights Reserved