TIPS STRATEGIS MERETENSI PELANGGAN

Tips Strategis Merentensi Pelanggan
  1. Lakukan penilaian ulang hubungan dengan masing-masing pelanggan utama dan memeriksa kesetiaannya, menentukan apakah mereka akan mengubah pemasok dalam waktu dekat. Jika perusahaan mendukung dan menunjukkan kepada pelanggan sebuah apresiasi, mereka akan melakukan hal yang sama untuk perusahaan. Contoh : bisa jadi rancangan program untuk mendorong pelanggan kembali melakukan pembelian ketika anak-anak mereka telah berhenti memakai pakaiannya. pakaian tersebut minta untuk dibersihkan dan kemudian dikembalikan ke perusahaan (untuk disumbangkan ke badan amal lokal oleh perusahaan dalam kondisi yang masih layak). Para pelanggan yang mengembalikan produk tersebut diberi kesempatan diskon 20% atau lebih jika melakukan pembelian pada waktu yang sama. Ada dua keuntungan: bagi perusahaan cara ini dapat menjadi bagian dari tanggung jawab sosial (jika perlu) dan pembelian ulang, sementara bagi pelanggan akan merasa diapresiasi dari setiap produk yang mereka miliki.
  2. Membuat strategi perlindungan, isolasi pelanggan dari pesaing, kuncinya fokus pada upaya meningkatkan biaya peralihan tanpa harus memasuki persaingan harga. " buatlah lebih mudah (melakukan pembelian) dibandinng pesaing - keep it simple". Pelanggan sangat menghargai kesederhanaan dan kenyamanan lebih dari sebelumnya. Kenyamanan dan kecepatan adalah raja di dunia yang sibuk, sehingga menciptakan sebuah paket produk tertentu dalam waktu singkat (sejam/sehari/semalam) akan sangat elegan untuk pelanggan.
  3. Pastikan pelanggan menyadari nilai produk yang ditawarkan. Marketer perlu tahu apakah pelanggan memahami persis sejauh mana perusahaan telah melakukan sesuatu dan melebihi kebutuhan mereka (dari setiap produk). Katakan kepada pelanggan apa yang telah dilakukan untuk mereka. Sebagai contoh Rith-Carlton Hotel sangat dikenal sebagai perusahaan yang "membangun bisnis dengan menempatkan pelanggan sebagai orang pertama". Konsumen datang berbondong-bondong untuk menginap karena itu. Perusahaan mengakui dan menghargai karyawan yanng melayani pelanggan, mereka bercerita tentang prestasi mereka, atau bersedia mendengarkan pelanggan yang ingin menceritakan tentang apa saja yang berkaitan dengan pengalaman mereka.
  4. Memberikan nilai tambah dan manfaat bisnis. Mempertimbangkan pendapat staf penjualan, karena mereka memiliki kontak dengan pelanggan setiap hari dan mereka dapat membantu perusahaan untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan. Cari tahu apa yanng diminta pelanggan dan berikan kepada mereka sesuatu yang memiliki nilai tambah dan manfaat yang sangat besar (sangat berarti). Jangan pernah "takut" untuk berinteraksi dengan mereka.
  5. Merespons pelanggan lebih dini, umumnya pelanggan menghargai setiap respons penyedia, di Hotel misalnya, manager/karyawan tidak menunggu tamu tiba dulu di hotel baru kemudian mulai membuat mereka merasa nyaman, tetapi sebelum pengunjung datang k hotel, karyawan sudah melakukan layanan firs impression dengan menyediakan counter service (di bandara, stasiun kereta api, terminal bus, pelabuhan) untuk layanan informasi hotel, tempat olah raga, tempat rekreasi, countesy call, membuat rencana makan malam, penyediaan hotel shuttle service dan lainnya, disamping itu juga menyediakan layanan last impression termasuk next destination service yang membuat pelanggan bertahan untuk tetap berinteraksi dengan perusahaan.
  6. Membedakan perusahaan, produk dan layanan. Mengembangkan pendekatan inovatif dan mencoba untuk menawarkan layanan yang lebih, atau merencanakan iklan dengan promosi khusus bagi pelanggan. Dengan cara ini pelanggan akan lebih puas, menghargai kualitas dan setia pada perusahaan.
  7. Perlakukan pelanggan terbaik lebih dari semuanya. Jika prinsip paeto berjalan benar di perusahaan, marketer akan menemukan bahwa 20 persen dari pelanggan berkontribusi 80 persen terhadap total penjualan perusahaan.


(Lembaga Survei ICONESIA)
Share this article :
 

Copyright © 2011. ICONESIA - All Rights Reserved