ANALISIS EKUITAS MEREK

Dalam bisnis, branding lebih dari sekadar memberi nama dan sinyal bagi dunia luar dari sebuah organisasi, tetapi juga sebagai ukuran nilai financial. Karena sifatnya yang intagible, interprestasi dan fokus tujuan berbeda dikembangkan dengan strategi untuk  mencapai tujuan yang beragam. Misalnya saja direktur pemasaran, merek untuk tujuan memertahankan posisi yang menarik, goodwill merek dan membentuk ikatan yang lebih kuat antara merek dan konsumen, direktur keuangan berusaha agar merek dapat memenuhi tujuan meningkatkan harga saham, sedangkan direktur sumber daya manusia unuk tujuan budaya yang kuat, menggunakan merek sebagai perekat budaya perusahaan. Pada level korporasi, organisasi menyadari bahwa staf adalah perwujudan dari merek yang menyediakan titik perbedaan yang dapat diterima pelanggan (nilai fungsional), bagaimana mereka menerimanya (nilai emosional), dan bagaimana perubahan - pengakuan atas citra diri pelannggan (nilai sosial). Upaya meningkatkan keunggulan kompetitif (secara berkelanjutan) harus dilakukan melalui pembentukan budaya organisasi yang mencerminkan nilai-nilai yang selaras antar mitra internal perusahaan. " Fokus baru tidak lagi mendifinisikan janji sebuah merek yang semata berfokus eksternal, tetapi juga mempertimbangkan bagaimana staf akan diatur agar memilliki komitmen dalam memberikan janji itu.

Untuk meningkatkan dominasi merek korporat memerlukan koordinasi pada semua unit kegiatan yang mmemberikan nilai tambah merek, dukungan kerja, skill dan pengetahuan fungsional, dan keselarasan nilai-nilai personaldengan merek. 1 Fokus membangun nilai-nilai merek secara emosional terhubung dengan nilai-nilai perusahaan, dan branding produk secara emosional terhubung dengan nilai-nilai perusahaan, dan branding produk secara keseluruhan, dan untuk tujuan ini, internal branding umumnya dipahami sebagai sebuah program untuk mendorong perilaku karyawan yang sejajar dengan nilai-nilai merek dengan cara memotivasi, memobilisasi, dan mengelola karyawan di semua tingkat organisasi untuk meningkatkan cara melayani pelanggan eksternal yang dapat menciptakan nilai ekuitas merek yang tinggi.

ekuitas merek menjadi salah satu bagian penting dalam pemasaran. Setiap produk harus mampu menjelaskan atributnya sendiri, atribut ini akan memiliki konsekuensi terhadap ekuitas merek dan preferensi konsumen terhadap merek. Ketika kepemilikan brand sudah kuat nempel di persepsi dan telah menjadi preferensi konsumen, maka brand itu tidak mengenal masa krisis, krisis datang berulang, pesaing menyerang dengan berbagai cara, konsumen tetap akan memilih brand tersebut untuk memenuhi kebutuhannya.

Kegagalan membangun, mengukur, dan mengelola merek dalam memaksimalkan nilai ekuitas merek, bukan hanya kerugian tetappi kehancuran. Ekuitas merek yang baik merupakan nilai tambah dari sebuah merek/produk yang bersaing di pasar, oleh karena itu ide penggunaan nama-simbol sebagai identitas berkaitan dengan merek mencakup kegiatan identifikasi dan penetapan posisi merek dalam sejumlah item dan kategori produk, mengukur dan menginterprestasikan kinerja merek, menumbuhkan, memertahankan dan meningkatkan nilai merek.

Manager merek menyadari bahwa paritas yang ada di kategori produk harus ditampilkan secara gencar melalui iklan, persaingan harga melalui promosi jangka pendek menyebabkan penurunan profitabilitas merek. Oleh karena itu upaya yang paling tepat adalah melakukan riset tentang cara-cara meningkatkan ekuitas merek terhadap loyalitas  merek. Isu-isu lain seperti eskalasi pengembangan produk baru, biaya dan tingkat kegagalan yang tinggi pada produk baru, mendorong perusahaan untuk mencari lisensi, dan memperluas merek. Fokus merger perusahaan sering dalam kerangka brand equity yang memiliki sinergi dengan skala ekonomi.

Meskipun sebagian besar menggunakan istilah "produk dan merek" secara bergantian, akan tetapi keduanya berbeda, produk adalah sesuatu yang menawarkan manfaat ffungsional bahkan emosional, sedangkan merek bisa jadi dalam bentuk, nama, simbol, desain, atau tanda-tanda tertentu yang meningkatkan nilai dari sebuah produk atau jasa tertentu. Ekuitas merek menunjukkan pada serangkaian nilai tambah dari atribut produk dan dampak dari preferensi.

Penggunaan atribut bisa menyebabkan keuntungan dalam persepsi atribut dan peningkatan ekuitas merek. Sebuah pemahaman sumber ekuitas merek dan merek pesaing sangat pentingg bagi seorang manager merek untuk meningkatkan ekuitas merek relatif. Sebagai contoh, di beberapa kategori produk bermerek, brand dianggap oleh konsumen sebagai nama kategori seperti Cola untuk konsumen yang ingin minuman ringan.


(Lembaga Survei ICONESIA)
Share this article :
 

Copyright © 2011. ICONESIA - All Rights Reserved