Formulasi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas
(increased customer satisfaction & loyalty) dapat dilakuakn dengan cara
melakukan pekerjaan pertama kali dengan benar (doing the righht job
on the first time), kemudian menangani komplain dengan efektif (effective
complaint handling).
Doing the right job on the first time
|
+
|
Effective
complaint handling
|
=
|
Increased
customer satisfaction & loyalty
|
Secara
konseptual kepuasan - ketidakpuasan pelanggan dapat dikaji dari teori experientially
affective feelings, expectancy disconfirmation theory, equity theory,
attribution theory, dan teori ekonimi mikro.
Experience affective feeings
Pendekatan experience affective (pengalaman afektif
atau perasaan) berpandangan bahwa tingkat kepuasan pelanggan dipengaruhi
perasaan positif dan negatif yang diasosiasikan pelanggan dengan barang atau
jasa tertentu setelah pembeliannya. Dengan kata lain, selain pemahaman kognitif
mengenai diskonfirmasi harapan, perasaan yanng timbul dalam proses purnabeli
memengaruhi perasaan puas atau tidak puas terhadap produk yang dibeli.
Dua
dimensi respons afektif, yaitu serangkaian perasaan positif (positive
feeling) dan serangkaian perasaan negatif (negative feelings). Kedua
tipe perasaan ini independen, artingay konsumen dapat merasa positif sekaligus
negatif terhadap pembelian tertentu, lihat saja disaat direktur tertentu
setelah membeli sebuah mobil, merasa bangga dan gembira, tetapi dalam waktu
yang bersamaan merasa kesal dan jengkel terhadap staf penjualannya di
perusahaan.
Expectancy disconfirmation theory
Model ini mendefinisikan kepuasan pelanggan gambar
menunjukkan evaluasi pengalaman yang dirasakan (kinerja) sama baiknya (sesuai)
dengan yang diharapkan. Pemakaian merek tertentu atau merek lainnya dalam kelas
produk yang sama, pelanggan membentuk harapan mengenai kinerja seharusnya dari
merek bersangkutan. Harapan atas kinerja dibandingkan dengan kinerja aktual
produk (yakni persepsi terhadap kualitas produk (lihat tabel). ada tiga
kemungkinan yang terjadi :
- Apabila kualitas lebih rendah dari harapan, yang terjadi adalah ketidakpuasan emosional (negative disconfirmation).
- Apabla kinerja lebih besar dibandingkan harapan, terjadi kepuasan emosional (positive disconfirmation).
- Apabila kinerja sama dengan harapan, maka yang terjadi adalah konfirmasi harapan (simple disconfirmation atau non-satisfaction).
Kinerja aktual
dibandingkan harapan
|
Tingkat Harapan
|
|
Di bawah
kinerja yang diinginkan
|
di atas
kinerja yang diinginkan
|
|
Lebih Baik
|
Kepuasan
|
Kepuasan
|
Sama
|
Non-satisfaction
|
Kepuasan
|
Lebih
Jelek
|
Ketidakpuasan
|
Ketidakpuasan
|
(Lembaga Survei ICONESIA)