Banyak hal masih harus dievaluasi dari hasil
pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2015 yang telah memasuki hari ketiga,
Rabu (15/4/2015). Pelaksanaan UN berbasis kertas untuk tingkat Sekolah
Menengah Atas (SMA)/sederajat telah selesai hari ini, sementara
pelaksanaan UN berbasis komputer masih berlanjut beberapa hari lagi.
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, secara
umum pelaksanaan UN saat ini dalam suasana pembelajaran, bukan lagi
dalam suasana ketakutan. UN memang menjadi sesuatu proses yang sakral
sehingga perlu dipersiapkan saat menghadapinya.
"Tapi harus
dilakukan dengan santai tanpa harus merasa takut. Sudah beberapa hari
melakukan kunjungan ke beberapa sekolah terlihat ekspresi setiap anak
yang mengikuti UN tidak stres atau ketakutan. Hal ini pastinya sangat
baik bagi perkembangan pendidikan Indonesia ke depannya," ujar Mendikbud
di kantor Kemendikbud, Rabu (15/4/2015).
Sementara itu,
Mendikbud juga mengatakan bahwa proses distribusi naskah UN selama ini
berjalan dengan baik. Tidak ada laporan-laporan mengenai keterlambatan
pengiriman yang signifikan.
"Memang, dalam proses UN kali ini
masih belum sepurna 100 persen. Jika dilihat secara keseluruhan, semua
prosesnya berjalan baik," katanya.
Sementara itu, Mendikbud
mengatakan bahwa ada kekurangan amplop soal UN atau tertukarnya label
mata pelajaran. Namun, hal tersebut sudah ditangani dengan
mengantisipasi menggunakan soal cadangan yang sudah disiapkan bila
terjadi sesuatu dalam proses UN. Sedangkan pada UN berbasis komputer ada
beberapa masalah saat pelaksanaannya, seperti listrik yang
terinterupsi, login yang gagal, hingga sinkronisasi server. Permasalahan itu pun bisa ditangani dengan segera.
"Apapun
yang pertama kali, pasti ada kendala dan rintangan. Ii menjadi proses
dalam sebuah perintisan. Tapi, bila diperhatikan dari total sekolah yang
menyelenggarakan relatif kecil. Jadi, evaluasi ini nantinya dapat
dilakukan untuk ke depannya agar UN bisa lebih efisien dalam segala
prosesnya," ujar Mendikbud.
Sumber : Kompas.com