Penggunaan strategi ini, menuntut perusahaan untuk memusatkan perhatian dan komitmennya pada pasar-pasar tertentu, dengan pilihan strong-commitment strategy, average-commitment strategy dan light-commitment strategy.
Strong-Commitment Strategy
Perusahaan yang menerapkan strategi ini dituntut untuk melakukan perencanaan operasinya dalam pasar yang dituju secara optimal, yaitu dengan jalan mencapai skala ekonomis dalam promosi, distribusi, pemanufakturan, dan sebagainya. Bila posisi perusahaan mendapatkan tantanngan dari pesaing, maka perusahaan harus bertahan dan melawannya secara agresif dengan jalan menerapkan strategi marketing mix yang berbeda.
Strategi ini berusaha mengatasi tantangan secara agresif dengan melaksanakan strategi yang berbeda dalam produk, harga, promosi, dan distribusi. Tujuannya adalah untuk memertahankan posisi dengan segenap kemampuan yang dimiliki. Strategi ini efektif jika:
- Perusahaan mampu beroperasi secara optimal yang mencapai skala ekonomis dalam promosi, distribusi, pemanufakturan, dan lain-lain.
- Perusahaan tidak cepat puas dengan situasi atau posisi yangg telah dicapai saat ini.
- Perusahaan memiliki sumberdaya yang memadai.
- Keinginan dan kemampuan untuk mengambil resiko.
- Hasil yanng diharapkan dapat adalah meningkatkannya pertumbuhan, laba, dan pangsa pasar.
Apabila kepentingan suatu perusahaan dalam pasar tertentu tidak mengalami perubahan dalam pasar tertentu tidak mengalami perubahan, maka perusahaan perlu memprioritaskan usahanya untuk memertahankan statusnya sekarang. Cara yang umumnya ditempuh adalah menyediakan bauran pemasaran sesuai dengan kebiasaan pelanggan, di mana perubahan hanya akan dilakukan bila ada perubahan lingkungan. Syarat yang harus dipenuhi adalah bahwa perusahaan harus sanggup mengupayakan agar para pelanggan tetap puas dan senang, sehingga mereka tidak mudah beralih ke pesaing. Hasil yang diharapkan dari strategi ini adalah profitabilitas yang memadai dan penerimaan pasar secara penuh (acceptable).
(Lembaga Survei ICONESIA)