KEPUTUSAN MEMILIH STRATEGI BRANDING

Diakui oleh para akademisi dan praktisi bisnis, bahwa merek yang kuat (memiliki ekuitas merek) memberikan penjualan dan laba yang lebih tinggi, memiliki potensi yang kuat untuk bekerja bagi produk lainnya, asosiasi kualitas merek lebih kuat, kesadaran merek lebiih cepat, biaya promosi (terutama iklan) secara substansial lebih rendah. Ada empat pilihan yang bisa digunakan (lihat gambar):
1. Line Exttension Strategi
    Memperkenalkan item tambahan dalam kategori produk yang sama di bawah merek yang sama atau terjadi sebuah perusahaan memperkenalkan item tambahan dalam kategori produk tertentu dengan merek yang sama (strategi perluasan line), seperti rasa, bentuk, warna, bahan, dan ukuran baru.
    Perluasan line merek sering dilakukan adalah ketika sebuah perusahaan ingin meluncurkan produk baru dalam kategori lain dengan menggunakan nama merek yang sudah ada. Kemampuan merek dapat diperluas untuk produk jenis lain, ketika efek langsung dari kualitas produk asli atau setidaknya dapat berinteraksi dengnan kualitas produk yang sudah ada.
                                                Gambar : Pilihan Strategi Branding
  
      Jika target sasaran dari sebuah produk diarahkan pada segmen anak-anak, maka perluasan merek cenderung menggunakan ciri permukaan seperti nama merek dan karakteristik nama sebagian dasar evaluasi perluasan, sebaliknya jika sasaran produk untuk orang dewasa lebih cenderung dianjurkan untuk mempertimbangkan ciri-ciri kemiripan kategori.
      Penggunaan strategi perluasan line merek dalam daur hidup produk (lihat gambar) lebih tepat pada tahap kematangan, karena pada tahap ini penjualan sudah lebih banyak, lebih banyak kemungkinan untuk memertahankan sebuah produk karena merek sudah memiliki ekuitas, oleh karena itu perluasan merek dapat mengarah pada biaya yang lebih rendah. Jika pada fase intruduksi produk, perluasan merek berisiko karena produk belum memiliki ekuitas merek.


Elemen
Tahapan daur Hidup Produk
Pengenalan
Pertumbuhan
Kematangan
Penurunan
Membangun merek
Penguatan Merek
Reposisi Merek
Modifikasi Merek
Tujuan
Perkuat posisi pasar
Perluas target pasar
Cari segmen pasar baru
Bersiap-siap masuk ulang
Produk
Pastikan produk berkualitas tinggi
Identifikasi kelemahan, ciptakan merek-merek baru untuk perluasan dan membentuk asosiasi merek
Sesuaikan ukuran, warna, pembungkus,
Modifikasi keistimewaan
Periklanan
Membentuk kesadaran merek
Tingkatkan informasi mengenai keunggulan dan manfaat produk
Tonjolkan Image untuk membedakan diri dari pesaing
Edukasi perubahan
Distribusi
Bangun jaringan distribusi
Eratkan hubungan dengan distributor
Pelihara distributor
Bentuk ulang & sampaikan hal-hal baru
Harga
Skimming atau penetrasi
Sesuai kompetisi
Pergunakan ikatan harga
Pelihara harga

Gambar : Strategi Branding dalam PLC
 2. Brand Extension Strategi
     Strategi perluasan merek ini mengacu pada penggunaan nama merek yang sukses untuk meluncurkan produk baru di kategori lain untuk pasar yang sama atau untuk pasar baru yang sama sekali tidak terkait (brand stretching - contoh: Yamaha dari Produk sepeda motor ke peralatan musik (piano). Sebuah merek yang sukses membantu perusahaan masuk kategoti produk baru yang lebih mudah. Strategi ini menawarkan banyak keuntungan, seperti meningkatkan penjualan, merebut pangsa pasar yang lebih besar dan efisiensi iklan yang lebih besar. Sebagai contoh: dalam produk teknologi : Honda membentangkan nama perusahaan untuk produk yang berbeda seperti mobil, sepeda motor, mesin pemotong rumput dan sebagainya. Produk perawatan kecantikan merupakan contoh terbaik dari perluasan merek yang cukup beragam ditawarkan ke pasar yang berbeda. Misalnya, perluasan merek produk kecantikan kulit dari Vaseline Hand & Body Lotion ke Vaseline Healthy White (Unilever Indonesia). Perluasan merek sabun mandi Lifebuoy ke kategori produk shampo. Minuman kesehatan merek sunkist rasa jeruk diperluas menjadi Sunkist Juice Bar dan Sunkist Vitamin C. Ada empat pilihan keputusan dalam stratetgi merek:
  • Product Brand : satu merek untuk satu produk.
  • Line Brand      : Satu brand dipakai untuk sekelompok produk yang masih berkaitan.
  • Endorsing Brand : Mengoptimalkan kekuatan satu brand yang kuat untuk mengendorse brand lain.
  • Mega Brand     : Satu brand dipakai borongan untuk semua produk.
3. Multibrands Strategi
    Mengelola stabilitas merek dalam kategori produk yang sama atau merek tambahan dalam kategori produk yang sama (segmentasi pasar yang sama). Sebagai contoh, kelompok elektronik Matsushita memilih mengembangkan berbagai nama terpisah untuk produk audio - misalnya: Technics, Nasional, Panasonic dan Quasar.

4. New Bransds Strategi
    Mengembangkan produk dalam kategori yang berbeda - merek baru untuk membedakan produk baru, dalam kattegori produk yang ada atau produk kategori baru. Sebagai contoh, Toyota mendirikan sebuah nama yang terpisah, misalnya Lexus - mobil baru yang mewah untuk eksekutif yang menciptakan identitas khusus (merek Toyota - bukan citra massal - pasar tradisional).



(Lembaga Survei ICONESIA)
Share this article :
 

Copyright © 2011. ICONESIA - All Rights Reserved