STRATEGI BRAND POSITIONING

Positioning mencerminkan "tempat" produk dalam menempati pasar atau segmen. Prinsipnya adalah bahwa setiap positioning, harus dapat menunjukkan "nilai tambah" dari setiap tambahan atribut yang menentukan positioning merek di pasar. Positioning merupakan strategi penting untuk mencapai diferensiasi keuntungan. Sebuah posisi yang sukses memiliki karakteristik yang membedakan dan penting untuk konsumen.

Setiap merek memiliki beberapa jenis posisi yang didasarkan pada persepsi konsumen, yang mencerminkan realitas. Posisi yang efektif dibangun berdasarkan pesan komunikasi yang konsisten melalui periklanan, merek, dan kemasan yang cocok untuk sebuah pasar tertentu.

Brand positioning terkait erat dengan segmentasi pasar, marketer tidak dapat menentukan posisi yang baik sebelum membagi pasar ke dalam unit segmen dan memilih target segmen yang paling tepat. Tiga isu yang perlu dikaji berkaitan dengan brand positioning.

Seperti apa posisi saat ini?
  • Apakah ada "ruang" dimensi yang paling penting dalam kategori?
  • Produk apa saja dalam ruang itu dan di mana mereka berada?
  • Apakah ada gap, apakah semua posisi terisi dalam kategori?
  • Dimensi mana yang apling penting?
  • Apakah sikap konsumen berbeda dalam segmen pasar yang sama?
Posisi seperti apa yang ingin dimiliki?
  • Menemukan kebutuhan yang belum terpenuhi - atau setidaknya satu yang tidak bersentuhan dengan pesaing.
  • Mengidentifikasi kekuatan produk yang bersifat sangat unik dan penting
  • Menentukan cara untuk memperbaiki kelemahan produk.
  • Perubahan pola penggunaan konsumen yang berbeda atau menggunakan produk tambahan.
  • Mengidentifikasi segmen pasar, sasaran terbaik untuk produk.
Membuat posisi baru
  • Membuat perbedaan fisik produk
  • Komunikasi - menemukan cara yang dapat menciptakan lebih berkesan dan bermakna dalam menggambarkan produk (misalnya, menyebut 7-Up "Uncola")
Agar strategi positioning merek (brand positioning) dapat sukses, marketer perlu mengoptimalkan pemanfaatan variabel-variabel bauran pemasaran (marketing mix), khususnya aspek desain dan komunikasi pemasaran dalam:
1. Positioning pada single Brand
  • Dipakai untuk segmen khusus, jika segmen luas, positioning dirancang untuk sementara sebab pesaing akan menggerogoti lewat segmen khusus itu.
  • Posisikan merek di pasar agar dapat bertahan dalam persaingan dengan pesaing yang paling kuat.
  • Memertahankan posisi uniknya dengan menciptakan daya tarik produk yang memiliki perbedaan yang khas. 
2. Positioning pada Multiple Brand
  • Perusahaan harus menentukan posisinya dengan cermat, dipakai untuk pertumbuhan melalui berbagai variasi produk di berbagai segmen yang berbeda secara khas sesuai dengan target segmen yang di tuju, Perhatikan dengan cermat agar kemungkinan kanibalisme merek tidak terjadi.
  • Lakukan mencapai pertumbuhan dengan jalan menawarkan bermacam-macam produk kepada segmen-segmen pasar yang brbeda.
  • untuk menghindari ancaman persaingan terhadap merek tunggal.
(Lembaga Survei ICONESIA)
Share this article :
 

Copyright © 2011. ICONESIA - All Rights Reserved