Nama Haji Agus Salim mungkin dikenal sebagai tokoh perjuangan
Indonesia. Di samping itu, ia merupakan diplomat pertama Indonesia yang
berhasil memperjuangkan pengakuan kemerdekaan Indonesia di Mesir.
Peristiwa itu bermula pada Maret 1947, ketika Konsul Jenderal Mesir di Mumbai India, Muhammad Abdul Mun’im, menemui Presiden Soekarno di Yogyakarta (Ibu Kota Indonesia saat itu).
Kedatangan Mun’im untuk menjelaskan jika sebagian besar rakyat Mesir yang dimotori kelompok Ikhwanul Muslimin
menyatakan dukungannya atas kemerdekaan Indonesia. Hanya saja,
perwakilan Indonesia harus datang ke Mesir untuk menghadap
pemerintahnya.
Presiden Soekarno pun menyambutnya. Ia pun langsung mengutus Menteri
Luar Negeri (Menlu) Haji Agus Salim untuk berkunjung ke Mesir. Rombongan
pun berangkat ke Mesir pada April 1947.
Kedatangan Menlu Haji Agus Salim segera mendapatkan penolakan dari
Kedutaan Besar Belanda di Mesir. Mereka pun meminta Pemerintah Mesir
untuk menolak kedatangan Menlu Haji Agus Salim.
Belanda berkilah jika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945 cacat hukum. Pasalnya, Pemerintah Belanda tidak pernah
menyerahkan kekuasaanya di Indonesia. Segala upaya terus dilakukan pihak
Kedutaan Belanda agar Mesir tidak menerima kedatangan Menlu Haji Agus
Salim.
Tibalah hari bersejarah itu datang tepatnya 10 Juni 1947, Perdana
Menteri (PM) Mesir Nokrashi Pasha dijadwalkan bertemu dengan Menlu Haji
Agus Salim pada pukul 09.00 pagi waktu setempat.
Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menlu Haji Agus Salim sudah
tiba di tempat acara. Anehnya mereka harus menunggu karena PM Pasha
sedang ada tamu.
Setelah diselediki ternyata Kedutaan Belanda telah bertemu dengan PM
Pasha terlebih dahulu. Mereka terus membujuk PM Pasha untuk membatalkan
pengakuan kedaulatan Indonesia.
Setelah berdebat panjang akhirnya pada Pukul 09.30 pihak Kedutaan
Belanda pun keluar ruangan dengan wajah yang penuh kesal. PM Pasha
menolak permintaan Belanda untuk membatalkan pengakuan kemerdekaan
Indonesia.
Setelah Kedutaan Belanda meninggalkan ruang kerja PM Pasha, tibalah
saatnya Menlu Haji Agus Salim masuk beserta rombongan masuk ke ruang
kerja PM Pasha dengan didahului serangkaian pembicaraan.
Akhirnya, Pemerintah Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia melalui
sebuah perjanjian persahabatan yang ditandatangani oleh Menteri Luar
Negeri Haji Agus Salim dengan Perdana Menteri Nokrashi Pasha.
Nama Haji Agus Salim tercatat sebagai seorang diplomat sukses asal
Indonesia karena berhasil membuka hubungan diplomatik Indonesia dengan
dunia.