Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Bappenas, Andrinof
Chaniago, mengingatkan betapa pentingnya data-data hasil riset untuk
dipakai para pengambil keputusan.
Demikian disampaikan Andrinof, Jumat (12/06/2015), saat mengikuti
dialog bertajuk "Menjembatani Penelitian dengan Pengambilan Kebijakan"
di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan menekankan pentingnya kontribusi penelitian dalam proses pembuatan kebijakan di Indonesia.
Andrinof Chaniago mengatakan, penelitian yang selama ini hanya
berakhir pada sebuah jurnal tak memungkiri apabila dapat direalisasikan
ke arah menentukan kebijakan negara. Hasil-hasil pemikiran dan
perhitungan para peneliti merupakan sebuah modal penting untuk masukan
bagi pemerintah dalam pembangunan jangka menengah dan panjang.
"Tak mungkin apabila membuat kebijakan yang bagus, jika itu hanya
hasil bincang-bincang di warung kopi tanpa adanya perhitungan matang
dari penelitian yang dilakukan. Data-data yang tersusun rapi secara
teoritis dan logis dari para peneliti inilah yang seharusnya
dikedepankan, ketika para pembuat kebijakan akan mengambil kebijakan
terutama bagi publik," ungkapnya.
Pemerintah menurut dia, telah melakukan hal tersebut dalam rancangan
kebijakan selama lima tahun ke depan. "Pemerintah telah mendasarkan
kebijakan pada data-data dan dasar kebijakan kami sudah merupakan hasil
penelitian meskipun kami tak bisa mengklaim hal tersebut," imbuhnya.
Rektor UGM, Dwikorita Karnawati mengatakan, para peneliti masih
sangat kesulitan untuk mampu menembus pasar industri dan pembuat
kebijakan karena sulitnya mengikuti selera pasar yang kadang tak sejalan
dengan idealisme para peneliti. "Namun kami pelan-pelan telah berusaha
mengubah pola pikir kami agar mau banyak mendengarkan dan kemudian bisa
terjembatani antara penelitian kami dengan keinginan pengguna dalam hal
ini industri dan pembuat kebijakan," ungkapnya.
Sumber : Okezone.com